Terjadi Fenomena Fase Bulan Baru atau Bulan Mati

Terjadi Fenomena Fase Bulan Baru atau Bulan Mati, - Ramadhan 1441 H. Selalu muncul pertanyaan bagaimana keabsahan berakhirnya Ramadhan atau dimulainya 1 Syawal ? Tulisan berikut mudah-mudahan menjadi pengantar untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Dalam pergerakannya mengelilingi bumi, bulan menempati 4 posisi kiritis terkait letaknya terhadap bumi dan matahari. Empat posisi atau lazimnya di sebut kuarter adalah sebagai berikut:

Kuarter I - bulan berada di sebelah kiri bumi dimana posisi matahari - bumi - bulan membentuk sudut 90 derajat.
Kuarter II - disebut posisi oposisi yaitu bulan - bumi - matahari sejajar membentuk garis lurus.
Kuarter III - bulan berada di sebelah kanan bumi dimana posisi matahari - bumi - bulan membentuk sudut 90 derajat.
Kuarter IV - disebut konjungsi yaitu bulan berada di antara bumi dan matahari membentuk garis lurus.

Ke-4 posisi ini merupakan tonggak-tonggak dalam penanggalan hijriah.
Kuarter I atau seperempat pertama peredaran bulan.  Di posisi ini tepat setengah permukaan bulan terpajan (ter-ekspos) oleh sinar matahari, dengan demikian kita yang berada di bumi ini melihat bulan setengah / separuh. Kondisi demikian terjadi pada hari ke-7 bulan hijriah.

Kuarter II atau seperempat kedua peredaran bulan. Posisi ini memungkinkan seluruh permukaan bulan terpajan matahari sehingga langit malam bumi tampak disinari bulan penuh / purnama. Posisi bulan - Bumi - Matahari membentuk sudut 180 derajat. Terkait dengan bulan purnama ada hal perlu dicatat bahwa fenomena bulan purnama selama 3 hari yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 bulan hijriah dimana puncak purnama (100% penuh) terjadi pada hari ke-15. 

Berlangsungnya 3 hari purnama ini disebabkan melambatnya laju pergerakan bulan dalam mengelilingi bumi akibat posisinya yang jauh dari matahari.  Perlambatan gerak ini sama terjadi pada bumi ketika berada pada posisi terjauh dari matahari.  Gambar di bawah adalah pembuktian bahwa visibilitas bulan TEPAT setelah MAGHRIB pada bulan Ramadhan ini. Tampak bahwa tanggal 16 adalah antiklimaks dari bulan purnama.

Kuarter III atau seperempat ketiga dari peredaran bulan. Bulan dalam posisi ini berada di sebelah kanan matahari dan membentuk sudut 90 derajat terhadap bumi dan matahari, di mana bumi adalah porosnya.  Kondisi ini terjadi pada hari ke -21 bulan hijriah.

Kuarter IV atau seperempat terakhir dari peredaran bulan.  Saat ini bulan berada tepat di antara bumi dan matahari atau lazim disebut konjungsi yaitu Bulan- Bumi - Matahari membentuk sudut 360 derajat.  Pada posisi ini seluruh permukaan bulan yang menghadap matahari terhalang oleh permukaan bulan yang membelakangi matahari. Tidak terlihatnya wajah bulan inilah yang disebut BULAN MATI. Berhimpitnya antara sudut 360 dan 0 derajat yang menjadi satu alasan para ilmuwan menyebut konjungsi sebagai BULAN BARU (New Moon).

Terkait dengan penanggalan hijriah seperti yang disebut dalam Surat Al Baqarah 185 : Fa man syahida minkumu SYAHRA, falyasumhu..= barang siapa mempersaksikan BULAN, maka berpuasalah.. Perlu disimak bahwa istilah BULAN disini adalah SYAHRA = MONTH bukan QAMAR = MOON. Sehingga di sini bulan baru (NEW MONTH) bukan lagi masalah New Moon melainkan susunan bulan demi bulan dari Muharram hingga Dzulhijjah membentuk satu tahun yang bersiklus menjadi 2 tahun pendek (354 hari) dan 1 tahun panjang/kabisat (355 hari) dalam satu sistem penanggalan bulan sempurna. Tahun pendek adalah tahun di mana bulan Ramadhan berjumlah 29 hari dan tahun panjang/kabisat di mana Ramadhan berjumlah 30 hari.
Sumber : Reportasee